top of page

Bisakah Difabel Mengikuti Ujian Sertifikasi Bahasa Inggris?


(Sumber gambar: bestcolleges.com)

Sertifikasi Bahasa Inggris adalah syarat administrasi yang wajib dimiliki oleh orang yang ingin mendapatkan pekerjaan juga beasiswa. Seperti yang kita tahu, ujian untuk mendapatkan sertifikat kemampuan Bahasa Inggris terdiri dari Listening, Reading, Writing, dan Speaking.

Dan bagaimana jadinya jika seorang difabel membutuhkan sertifikasi dan harus mengikuti ujian yang sama? Seorang tuna rungu tentu tidak bisa mengikuti sesi Listening maupun Speaking. Sama halnya dengan tuna netra atau low vision, mereka tidak bisa maksimal untuk mengerjakan sesi Reading dan Writing.

Namun hal ini tentunya mungkin dilakukan karena telah banyak penyandang disabilitas berprestasi seperti Dra. Y Anni Aryani, M.Prof.Acc., Ph.D., Ak. (Profesor di Universitas Sebelas Maret), Angkie Yudistia (CEO perusahaan Thisable Enterprise) dan banyak lainnya.

Saya kemudian mengirimkan email kepada sembilan institusi Bahasa Inggris untuk mengetahui secara detail tentang ujian sertifikasi Bahasa Inggris bagi difabel ini. Intitusi tersebut merupakan penyelenggara atau tempat diadakannya ujian TOEFL, IELTS, maupun keduanya.

Lalu, bagaimana jawaban mereka? BISA. Dengan penyesuaian dan persyaratan tertentu. Berikut adalah informasi mengenai penyesuaian yang dilakukan bagi penyandang disabilitas (khusus tuna rungu dan netra) yang ingin mengikuti ujian sertifikasi Bahasa Inggris:

TOEFL

Tersedia soal yang dicetak dalam huruf Braille untuk teman-teman netra. Sayangnya, meskipun saya sudah bertanya kepada pihak ETS secara langsung, belum ada penyesuaian khusus untuk teman tuli pada TOEFL ITP. Tempat tes yang TOEFL ITP-nya bisa diikuti oleh teman netra adalah:

ELC Education Alamat: Jl. Lamadukelleng No. 58 – 60, Makassar, Indonesia Telepon: 0851-0000-7007 / 0812-4269-7138 / (0411) 835166 E-mail: vita.ilma@elceducation.net Website:www.elceducation.net

Kabar baiknya, khusus TOEFL IBT, bisa diikuti oleh teman netra dan tuli. Penyesuaian yang dilakukan adalah: 1. Penggunaan screen-reader

Untuk yang memiliki low vision, bisa menggunakan software screen reader yang disediakan oleh ETS. Sebelum hari ujian, peserta juga bisa memakai screen reader mereka sendiri untuk soal-soal latihan yang dipelajari. Selain itu, peserta juga bisa meminta soal yang dicetak dengan font lebih besar (Verdana, 18 pt) baik untuk soal latihan dan ujian. Pihak ETS mengingatkan bahwa software screen reader dari mereka mungkin akan berbeda dari screen reader yang biasa teman netra dan low vision gunakan sebelumnya. Oleh karena itu, persiapkan diri ya.

2. Penggantian soal ke teks

Bagi teman tuli, sesi ujian Listening, Listening untuk Writing, dan Speaking akan diganti dengan soal teks. Tersedia paket latihannya yang bisa diakses di website ETS.

3. Penerjemah bahasa isyarat

Jika membutuhkan bantuan untuk dibacakan teks soal ataupun penerjemah bahasa isyarat akan disediakan nantinya. Untuk itu disarankan agar berlatih mendengarkan/membaca bahasa isyarat dari teks soal yang dibacakan oleh native speaker.

Bagi teman tuli dan netra yang ingin mengikuti TOEFL IBT, bisa berkonsultasi dengan ITC Indonesia.

International Test Center (ITC) Alamat: Gedung Plasa Sentral lantai 17, Jl. Jend. Sudirman Kav 47, Jakarta 12930 Telepon: 021 - 5711943 Email: toefl@itc-indonesia.com atau yenny@itc-indonesia.com Website: www.itc-indonesia.com

IELTS

Untuk peserta yang kesulitan mendengar atau berbicara: Konsultasi dan permintaan penyesuaian untuk tes harus dilakukan 3 bulan sebelum tanggal IELTS dilakukan. Jadi sesegera mungkin konsultasikan kebutuhan teman-teman ke test center terdekat. Nanti peserta akan diminta untuk mengisi form aplikasi permintaan tes khusus difabel.

Kemudian tempat tes akan menindaklanjuti aplikasi tersebut seperti: 1. Konfirmasi tenggat waktu aplikasi (bisa dua minggu sampai 3 bulan) 2. Meminta info detail tentang disabilitas yang dimiliki 3. Membuat penyesuaian yang dilakukan untuk peserta tes 4. Jika tempat tes di daerah peserta tidak memiliki alat atau jasa yang dibutuhkan untuk memfasilitasi tes, mereka wajib mencari tempat tes lain yang mampu menyediakan fasilitas tersebut 5. Meminta peserta untuk menyiapkan surat keterangan kesehatan (jika diperlukan)

Terus, penyesuaian apa saja yang tersedia? Kamu bisa memilih dari beberapa opsi berikut: 1. Sesi Listening

Peserta bisa meminta alat bantu dengar, headphone, atau alat bantu lainnya. Bagi yang terbiasa menggunakan alat bantu dengar, boleh digunakan saat tes dengan syarat harus memberi tahu pihak penyelenggara tes terlebih dahulu. Hal ini harus dilakukan paling lambat 2 minggu sebelum tes dilaksanakan.

2. Versi hearing-impaired (membaca gerak bibir) untuk sesi listening.

Rekaman yang harus didengarkan akan diganti dengan versi teks. Kemudian akan ada supervisor (pengawas) yang membacakan teks soal tersebut sebanyak 2 kali. Supervisor akan berhenti membaca disetiap pergantian soal, agar peserta memiliki waktu untuk menjawab.

3. Sesi Speaking

Sayangnya tidak ada penyesuaian yang tersedia selain waktu ekstra untuk berbicara. Bahasa isyarat tidak diperbolehkan Jika semua opsi diatas belum bisa memfasilitasi peserta tuli, makan bisa meminta pengecualian untuk tidak mengikuti sesi Listening dan Speaking. Tuliskan permintaan tidak mengikuti sesi Listening dan Speaking saat mengisi form aplikasi di tempat dilaksanakannya tes.

Sebagai gantinya, nilai untuk sesi Listening dan Speaking akan didapatkan melalui performa peserta saat mengerjakan 2 sesi lainnya (Reading dan Writing). Nanti hasil penilaian akan diakumulasikan untuk mendapatkan nilai akhir IELTS peserta.

Adapun di sertifikat yang akan didapatkan nanti akan ada pernyataan tambahan dari penyelenggara yaitu: ‘Due to extreme speaking/hearing (etc.) difficulties, this candidate was exempt from the Speaking/Listening (etc.) test(s). The Speaking/Listening (etc.) test Band Score(s) has/have been notionalised on the basis of the average of the other two/three Band Scores.’

Adapun untuk peserta yang memiliki kesulitan penglihatan (netra atau low vision), tersedia beberapa pilihan penyesuaian yang bisa diajukan: 1. Waktu ekstra. Jika peserta memiliki low-vision, maka disediakan waktu ekstra 25% dari waktu pengerjaan normal. Bisa meminta tambahan waktu lebih lama jika memang dibutuhkan, termasuk juga waktu istirahat di sela-sela tes.

2. Bantuan untuk membaca teks di sesi Reading Software yang tersedia untuk membantu peserta membaca soal adalah handheld magnifiers (kaca pembesar), screen magnification software (aplikasi kaca pembesar untuk komputer), screen reader software, dan refreshable Braille displays (keyboard Braille).

Tampilan screen magnifiers (Sumber gambar: kodyaz.com)

3. Soal dibacakan seorang ‘Reader’ Reader adalah orang yang akan membacakan pertanyaan sesi Reading pada untuk peserta, namun tidak untuk teks bacaan/artikel nya karena peserta boleh menggunakan software screen-reading. Reader juga tidak akan menjelaskan apa maksud dari suatu pertanyaan ataupun memberikan saran tentang soal.

4. Bantuan untuk menuliskan jawaban Terdapat dua pilihan untuk membantu peserta menuliskan jawabannya yaitu keyboard Braille dan seorang yang membantu menuliskan jawaban. Jika peserta memilih orang lain untuk membantu menuliskan jawaban, maka harus diingat bahwa peserta akan diminta mengeja huruf dari kata tertentu dan harus memberitahukan tanda baca apa yang digunakan.

5. Teks soal menggunakan huruf Braille Naskah soal yang tersedia dalam Braille adalah contracted (Grade 2) Braille dan uncontracted (Grade 1) Braille

6. Teks soal yang dicetak dengan huruf lebih besar Opsi ini disarankan bagi peserta dengan low-vision. Teks yang ada di naskah soal akan terlihat seperti ini

18 point bold

7. Versi khusus untuk sesi Listening Agar pesert bisa membuat catatan selama Listening test, maka pengawas tes akan menghentikan rekaman CD di setiap pergantian dialog. Waktu ekstra juga diberikan agar peserta dapat membaca pertanyaan dan mengecek kembali jawabannya.

8. Versi khusus untuk sesi Speaking Peserta akan mendapatkan waktu ekstra untuk menyiapkan jawaban. Selain itu di bagian ketiga Speaking dimana peserta harus mengambil kartu topik pembicaraan, kartu tersebut tersedia dalam Braille.

Untuk konsultasi lebih lanjut mengenai IELTS bagi difabel, silahkan hubungi:

IALF Jakarta Alamat: Plaza Kuningan, Menara Selatan, 3rd floor H.R. Kav C 11-14, Jl. HR Rasuna Said, RT.2/RW.5, Karet Kuningan, South Jakarta City, Jakarta 12940 Telepon: (021) 5213350 Website: http://www.ialf.edu/ Email: ialfjkt@ialf.edu

Semoga pilihan yang tersedia diatas bisa membantu teman netra dan tuli ya! Ayo terus berjuang meraih mimpi, karena semua orang mempunyai hak yang sama untuk belajar, bekerja, dan menjadi apa yang dia impikan.

Catatan:

Informasi yang ada di tulisan ini berasal dari hasil tanya jawab dengan pihak penyelenggara juga berbagai website referensi

Featured Posts 
Recent Posts 
Find Me On
  • Facebook Long Shadow
  • Twitter Long Shadow
  • YouTube Long Shadow
  • Instagram Long Shadow
Search By Tags
No tags yet.
The Memory of That Day - Kim Jong Wan (Nell)
00:00 / 00:00

Join our mailing list

Never miss an update

bottom of page